Senin, 09 April 2012

DARI BALIK MEJA SANG PEMIMPIN



ketika posisi kita sebagai orang yang dipimpin oleh orang lain, seringkali kita bertanya-tanya apa yang ada dalam pikiran pemimpin kita.
bagaimanakah penilaianya terhadap kita?
apakah kita sudah terlihat cukup baik dan benar di matanya?
atau, apakah kita akan mendapatkan kenaikan upah atau jabatan?

dan mungkin masih banyak lagi yang kita pertanyakan dalam hati, mengingat budaya sebagai orang timur, yang tidak terbiasa mengungkapkan pemikiran-pemikiran secara terbuka atau gamblang terhadap orang lain, terutama atasan kita.
berbeda dengan sebuah perusahaan di luar negeri. atau di dalam negeri, tapi memiliki seorang atasan berkebangsaan asing, atau yang mungkin sudah lama berada di luar negeri kemudian kembali ke Indonesia, tentunya mereka memiliki budaya, sudut pandang, dan pemikiran yang berbeda. blak-blakan.
seorang teman saya bekerja di sebuah perusahaan yang dikelola dan dipimpin oleh orang Jerman. dia bercerita bahwa ketika dia mendapat beban tugas yang lebih berat dari sebelumnya (penambahan tugas di luar yang sudah ada / tertera dalam kontrak) maka ia menghadap ke atasannya untuk mengungkapkan bahwa dia berhak mendapatkan kenaikan gaji. dan, tentunya hal itu dipertimbangkan dan kemudian disetujui oleh atasannya.

saya pernah membaca sebuah cerita yang disetting di luar negeri. ketika seorang pegawai bekerja di luar jam kerja yang ditentukan, mereka dibayar secara profesional. Tentunya banyak hal yang sebenarnya bisa kita pelajari dari budaya dan cara berpikir orang asing. Mereka bahkan tepat waktu. karena itu mereka sangat menghargai waktu. ketika kau bekerja di luar jam kerjamu, maka kau berhak mendapatkan tambahan upah secara profesional.

kembali ke topik sebelumnya, sekarang, pernahkah anda memposisikan diri anda sebagai pemimpin atau atasan? ketika seseorang bawahan berkata 'enak jadi bos...tinggal perintah ini...perintah itu...' jawaban atas pemikiran tersebut adalah 'belum tentu'. seringkali kita berpikir 'andai kita jadi si A hidup kita akan lebih indah atau lebih baik' ternyata orang lain pun berpikir demikian ' jika aku jadi si B hidupku akan enak, tidak stress seprti ini'
ternyata menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah. seorang pemimpin dituntut tanggung jawab yang lebih besar. bagaimana ia mampu memimpin sekian banyak orang dengan baik. membuat orang-orang yang dipimpinnya mampu melakukan tugasnya dengan baik. ibarat seorang jenderal, ia harus mampu mengatur strategi perang...dan mengatur barisan pasukannya dengan sempurna. 

menurut saya, seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menjadi seorang figur 'Bapa' bagi anak buahnya. ia tidak hanya mampu memberikan tugas-tugas ini dan itu saja tapi ia ada ketika seorang bawahan membutuhkannya. ketika terjadi suatu permasalahan, ia tidak serta merta mencari kambing hitam atas semua yang terjadi, tapi ia berusaha memberikan solusi kepada para stafnya. 'solusinya seperti ini...'
bukannya 'Si A yang salah....' 

mungkin anda pernah membaca berita tentang seorang menteri Ekonomi Korea Selatan,  Choi Joong-Kyung mengundurkan diri karena merasa bertanggung jawab atas terjadinya pemadaman listrik yang menimbulkan kemarahan masyarakat.
"Sebagai menteri yang bertanggung jawab pada insiden itu, saya akan mengambil tanggung jawab penuh dan tidak akan memegang erat posisi saya (sebagai menteri). Saya akan melakukan sepenuhnya untuk keluar dengan kebijakan preventif dan mencari penyebab pemadaman," ujar Choi dalam wawancaranya dengan televisi Korea, Arirang. 
 Choi menghadapi tuntutan mundur sejak terjadinya pemadaman listrik massal yang menyebabkan 2,1 juta rumah tangga berada dalam kegelapan hingga 1 jam. Sementara 2.900 orang terjebak di lift akibat matinya listrik, lampu lalu lintas mati, dan industri harus dihentikan sementara. Hal itu disebabkan karena otoritas listrik memangkas suplai akibat cadangan yang secara berbahaya sangat rendah. Pejabat pemerintah menyalahkan lonjakan permintaan listrik secara tiba-tiba karena musim gugur yang sangat panas dan tidak biasa. Pada saat yang sama, produksi listrik hanya 90% dari kondisi normal karena pembangkit listrik sedang dalam perbaikan. Pejabat pemerintah mengakui cadangan listrik sangat rendah karena adanya salah hitung permintaan.

Inilah sikap sebagai seorang pemimpin yang harus kita contoh. bertanggung jawab. seorang pemimpin yang baik dituntut bahwa ia harus mampu menjadi panutan atau teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya. 

dari balik meja sang pemimpin, yang perlu anda ketahui adalah ketika seseorang berada di kursi pemimpin pun, ia memiliki banyak...bahkan sangat banyak pertanyaan mengenai orang-orang yang dipimpinnya, seperti contohnya ;
bagaimanakah dirinya di mata anak buahnya?
bagaimana caranya membuat mereka bersemangat dalam bekerja?
bagaimana membuat dirinya menjadi seorang pemimpin yang baik di mata karyawannya?

pertanyaannya adalah 'bagaimana'?

Pertama. bagaimana anda sebagai pemimpin mampu membuat mereka bekerja dengan baik untuk anda jika anda tidak memiliki kerelasian yang baik dengan mereka?
bagaimana cara anda membuat mereka bersikap loyal terhadap anda? jika anda bersikap sebaliknya?! sebuah sikap yang patut diteladani dari seorang pemimpin yang saya kenal (saya tidak perlu menyebutkan namanya di sini) adalah sebuah contoh kecil, ketika ia membeli sebuah makanan, ia tidak lupa untuk membelikan juga untuk semua stafnya. kata seseorang tersebut ' apa yang saya makan, ketika saya pergi makan di sebuah restaurant, sopir saya pun juga menikmati apa yang saya makan'
dan itu adalah benar. saya mengetahui kebenaran dari hal tersebut.
ketika ia bepergian ke luar negeri, ia membelikan oleh-oleh untuk para stafnya. 
ternyata sebuah perhatian - perhatian kecil dari seorang pemimpin, mampu membuat para bawahan bersikap loyal. 
menciptakan sebuah keloyalitasan tidak bisa terbentuk secara instan, layaknya kita membuat makanan seperti mie instan. tapi itu memerlukan sebuah proses dan waktu. 
yang juga harus kita perhatikan adalah perhatikan hak-hak nya, bukannya berusaha mengabaikannya.

Yang kedua adalah Ciptakan sebuah sistem kerja team work dan Jalin hubungan yang baik dengan mereka. 
ketika kau sebagai pemimpin menciptakan sistem ini, saat itulah kau sedang menciptakan suasana kerja yang lebih baik. Yang kaubutuhkan adalah suasana kerja yang nyaman...dan harmonis antara para staf, bukannya situasi perpecahan atau pertempuran yang sengit. ketika seorang staf, si A melaporkan sikap si B terhadapmu, maka yang perlu anda lakukan adalah memberikan solusi bagi permasalahan antara keduanya  si A maupun si B. bukannya membela si A ataupun si B.
seorang teman bercerita bahwa di perusahaan tempatnya bekerja, semenjak ada si manajer C, sekarang diterapkan peraturan bahwa tiap hari sabtu pagi ada olah raga bersama dan hal itu disambut baik oleh seluruh bawahan. selain perhatian - perhatian kecil dari seorang pemimpin, ternyata memang perlu diadakan acara-acara bersama yang melibatkan para staf, seperti jalan santai bersama...atau tour bersama, di mana pemimpin dan bawahan membaur, tanpa ada suatu batasan. ketika kau sedang bertamasya di sebuah taman, stafmu duduk di atas rumput, kau pun juga duduk di sana juga. bagaimana kita sebagai pemimpin mampu membaur dengan mereka, tentunya dengan batasan-batasan yang wajar.

ketiga, ketika kau berada di posisi sebagai pemimpin, maka kau memilik sebuah tugas bahwa kau sedang menciptakan...membangun....memotivasi para stafmu menjadi pribadi yang lebih baik. 
saya kutip perkataan seseorang ' ketika kau memberi seseorang sepiring nasi, kau hanya memberi orang tersebut kesempatan makan saat itu juga, tapi ketika kau memberi seseorang sepiring nasi dan benih untuk ditabur, maka kau memberi orang tersebut makan dan melipatgandakan hasilnya. 
bentuk staf anda, motivasi mereka dengan perkataan - perkataan yang membangun. ucapkan perkataan-perkataan yang positf.
pernah mendengar sebuah perkataan 'iman timbul dari pendengaran' 
ketika kau mendengarkan dengan telingamu hal-hal yang baik dan membangun , maka terciptalah suatu pemikiran-pemikiran yang baik pula.


itulah hal-hal yang bisa kita cermati...pelajari...ketika kita berada di meja sang pemimpin. Jadi lakukan yang terbaik. 
tetaplah semangat! 


***

 
 Lulu AppLe
09.04.12
 
 

 




 
 















Tidak ada komentar:

Posting Komentar